Perilaku Simpanse Rawat Bayinya Dianggap Bisa Jelaskan Sisi Sosial Manusia
Menurut para peneliti di Jepang, simpanse di alam liar dinilai sangat peduli terhadap bayi mereka yang mengalami "disabilitas parah". Mereka mengatakan, perilaku itu bisa menjelaskan perkembangan perilaku sosial manusia.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal ‘Primates’, para peneliti mengatakan, sang Bayi yang "menunjukkan gejala serupa Down Syndrome" mampu bertahan selama hampir dua tahun.
Disabilitas termasuk kerusakan pada tulang belakang simpanse betina, jari keenam di tangan kirinya dan ketidakmampuan untuk duduk sendiri atau berpegang pada ibunya.
Professor Michio Nakamura dari Universitas Kyoto mengatakan, bayi simpanse itu juga menunjukkan ekspresi wajah yang konsisten dengan masalah kesehatan mental.
Foto dari tahun 2011 ini menunjukkan bayi simpanse dengan disabilitas dirawat oleh kakak perempuannya. (Foto: Kyoto University/Michio Nakamura)
Para peneliti mengatakan, sementara disabilitas bawaan terjadi di banyak spesies primata, belum ada laporan yang meneliti bagaimana seorang ibu simpanse berupaya mengatasi bayi disabilitas di alam liar.
Sang ibu tak mengizinkan non-kerabat untuk mengurus si bayi, meski menerima bantuan seperti ini untuk anak yang lain, dan dibantu pula oleh keturunannya yang betina.
Perawatan yang diberikan oleh seorang individu selain ibu kandung biologis dikenal sebagai ‘allomothering’, dan relatif jarang ditemukan di antara para simpanse.
Menurut para peneliti di Jepang, simpanse di alam liar dinilai sangat peduli terhadap bayi mereka yang mengalami "disabilitas parah". Mereka
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024