Perindo Cium Ada Kekuatan Besar Halangi Capres Tertentu
jpnn.com - jpnn.com -Sekretaris Jenderal Perindo, Ahmad Rofiq mengatakan partainya tidak setuju dengan penerapan presidential treshold atau ambang batas perolehan suara sah nasional untuk bisa memajukan pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres).
Rofiq justru menduga ada kekuatan besar yang ingin menjegal capres tertentu dengan memasukkan parliamentary treshold dalam Rancangan Undang-undang 9RUU) Pemilihan Umum yang tengah digodok Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah.
“Perindo mencium adanya aroma, ada keinginan sebuah kekuatan besar mengangkangi capres tertentu,” kata Rofiq saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilu di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/2).
Anak buah Harry Tanoesoedibjo di Perindo itu menilai ada oligarki politik yang mencerminkan ketidakadilan. Seharusnya, kata Rofiq, di negara yang demokrasi dan terbuka, keadilan harus diberikan kepada siapa pun juga.
Namun di sisi lain, Rofiq menyatakan Perindo setuju jika parliamentary treshold atau ambang batas perolehan suara minimal parpol dalam pemilu untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di DPR dan DPRD dinaikkan. “Semakin besar semakin baik. Kalau 3,5 persen dianggap kecil, silakan dibesarkan,” katanya.
Hanya saja, Rofiq menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Pansus RUU Pemilu. “Berapa pun PT kami setuju,” tegasnya. (boy/jpnn)
Sekretaris Jenderal Perindo, Ahmad Rofiq mengatakan partainya tidak setuju dengan penerapan presidential treshold atau ambang batas perolehan suara
Redaktur & Reporter : Boy
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Anggap Parliamentary Threshold Masih Dibutuhkan, Rifqi NasDem Ungkap Alasannya
- Yusril: Kemungkinan MK Juga Batalkan Parliamentary Threshold
- Ketum Perindo Lantik Pengurus Baru, Minta Anggota Turun Langsung ke Masyarakat
- Herbud Mundur dari Jabatan Juru Bicara dan Anggota Partai Perindo
- Halikinnor dan Irawati Terima Rekomendasi untuk Maju di Pilkada Kotim dari PDIP dan Perindo