Peringatan 1 Juni Bukan Resmi Kenegaraan

MPR: Bukan Hari Lahir Pancasila

Peringatan 1 Juni Bukan Resmi Kenegaraan
Peringatan 1 Juni Bukan Resmi Kenegaraan
Terpisah, Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, seluruh jajaran struktural partai, mulai pusat sampai daerah, telah diinstruksikan untuk memperingati 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. DPP akan mengadakan upacara di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. "Akan dibacakan amanat Ibu Megawati Soekarnoputri terkait rekam jejak 1 Juni," katanya.

 

Bambang menyampaikan, Megawati sebenarnya mendapat undangan untuk menghadiri peringatan 1 Juni di MPR. Menurut dia, MPR memang mengundang semua mantan presiden, mantan Wapres, dan ketua umum partai politik. Tak terkecuali pimpinan lembaga tinggi negara.

 

"Dalam konteks ini, Ibu Mega akan memilih yang mana (mengikuti upacara di DPP PDIP atau memenuhi undangan di gedung MPR, Red), kami tidak tahu. Pada rapat terakhir Kamis belum ada keputusan soal itu," jelasnya.

 

Lebih jauh, Bambang menegaskan bahwa DPP PDIP tidak mempersoalkan jika peringatan pidato Bung Karno 1 Juni disebut bukan hari kelahiran Pancasila. "Nggak ada masalah. Itu jalan tengah yang diminta teman-teman. Kami demokratis saja," kata Bambang, lantas tertawa.

 

JAKARTA - Pimpinan MPR tak mau kontroversi mengenai peringatan 1 Juni terus berlanjut. Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Syaifudin mengklarifikasi bahwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News