Peringatan 75 Tahun Peristiwa Serangan Bom Jepang di Kota Darwin


Para penyintas dan veteran peristiwa pemboman Kota Darwin yang terjadi 75 tahun lalu mendapatkan penghormatan atas peran mereka dalam melindungi kebebasan dan membangun kembali perdamaian dalam sebuah upacara peringatan peristiwa ini di Kota Darwin, Northern Territory (NT) pada Minggu (19/2/2017).
Sekitar 5.000 orang warga dan pejabat dari beberapa negara, termasuk Jepang, berkumpul di Tugu Peringatan Pahlawan di Kota Darwin, NT seiring Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menyampaikan ucapan terima kasih kepada mereka yang memainkan peranan dalam Perang Dunia II.
"Hari ini, kami membayar upeti kepada mereka yang meninggal, yang selamat dan yang telah ikut berjuang, serta kepada mereka yang telah kehilangan rekan dan anggota keluarga mereka,” ucap PM Turnbull dihadapan peserta upacara.
“Kami merasa terhormat. Semua dari kita, para pemimpin negara, warga territory, warga kota [Darwin], siapapun dari kita merasa terhormat didampingi oleh anda para veteran dan penyitas peristiwa ini.”
“Kami, putera dan puteri kalian, berdiri dalam rasa kagum terhadap ketidakegoisan, keberanian dan pengorbanan generasi anda.
Serangan yang dilakukan tentara pembom Jepang pada 19 Februari 1942 ini berhasil memporakporandakan Angkatan Laut Amerika Serikat dan tercatat sebagai serangan yang paling banyak memakan korban jiwa di perairan Australia dalam sejarah.
Jumlah korban jiwa yang paling sering disebutkan adalah 243 orang tewas dan sedikitnya 500 orang terluka atau hilang, namun karena banyak orang yang dikuburkan secara terburu-buru di pantai-pantai atau di lautan, tampaknya jumlah korban tewas yang sebenarnya tidak akan pernah diketahui.
Para penyintas dan veteran peristiwa pemboman Kota Darwin yang terjadi 75 tahun lalu mendapatkan penghormatan atas peran mereka dalam melindungi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia