Peringatan 75 Tahun Peristiwa Serangan Bom Jepang di Kota Darwin

Serangan ini melibatkan 188 pesawat tempur yang diberangkatkan dari empat kapal induk Jepang yang berlokasi di Laut Timor, diikuti oleh serangan gelombang kedua oleh 54 pasukan pembom dari darat yang didukung oleh lebih dari puluhan kapal, kapal perusak dan kapal laut.
Serangan di bagian Utara Australia ini terus berlangsung selama hampir dua tahun.

ABC News: Xavier La Canna
Menegaskan momen dalam sejarah Australia
Pemimpin Oposisi Federal, Bill Shorten mengatakan pemboman Kota Darwin merupakan moment yang sangat menentukan dalam sejarah Australia.
“[Ini merupakan moment] dimana warga Australia menyadari kalau mereka tidak berada dalam kondisi yang tidak rentan] terhadap konflik yang menyapu seluruh dunia. Ratusan warga Australia meninggal dunia.” Katanya.
Sebuah upacara peringatan juga diselenggarakan di Tugu Peringatan Kapal Perang USS Peary di Esplanade, Larrakeyah, NT yang didirikan untuk menghormati 91 orang tentara di kapal perang AS yang tewas ketika kapal perang mereka tenggelam akibat dibombardir oleh 4 pesawat tempur Jepang.
Sementara di Dermaga Stokes Hill di Kota Darwin sekitar 120 orang berkumpul untuk mengenang kematian lebih dari 70 orang buruh dek kapal dan pelaut yang tewas dalam serangan tersebut.

ABC News: Lucy Marks
Para penyintas dan veteran peristiwa pemboman Kota Darwin yang terjadi 75 tahun lalu mendapatkan penghormatan atas peran mereka dalam melindungi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia