Peringatan 75 Tahun Tewasnya 22 Perawat Australia di Bangka
Hampir tepat setahun kemudian, pada tanggal 16 Februari 1942, ia terbunuh.
"Mereka ditembak senapan mesin hingga mati; mereka yang tak langsung terbunuh, orang Jepang datang kembali dan menyangkur mereka," cerita Michael Noyce, keponakan Kathleen.
Empat hari sebelum kematiannya, Kath Neuss berada di antara 65 perawat yang dievakuasi ke kapal perang SS Vyner Brooke, yang kemudian tenggelam setelah dibom oleh Jepang, selama kejatuhan Singapura.
Ia termasuk di antara 22 perawat yang mengapung di laut dan terdampar di Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.
Beberapa hari kemudian, mereka dipaksa untuk menyeberang ke laut oleh tentara Jepang dan diberondong dengan peluru dari belakang.
"Tak ada yang tahu apa-apa, pada dasarnya tak ada yang terkonfirmasi sampai 1945 ketika para perawat akhirnya ditemukan tiga minggu setelah perang selesai," kata Michael.
Vivian Bullwinkel, atau yang akrab disapa ‘Bully’, adalah satu-satunya perawat di antara kelompok itu yang bertahan hidup. Ia meninggal dunia di Perth pada tahun 2000.
Apa yang kira-kira dipikirkan perawat asal Australia, Kathleen Neuss, ketika ia memandang ke seberang lautan dari Pulau Bangka, Kepulauan Bangka
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan