Peringatan 75 Tahun Tewasnya 22 Perawat Australia di Bangka

Korban dikenang 75 tahun kemudian
Tujuh puluh lima tahun kemudian, Kath Neuss dan para perawat Australia lainnya akan dikenang di Pantai Radji -pantai sepanjang 300 meter yang kurang dikenal -Pulau Bangka, dan untuk pertama kalinya tanda peringatan akan didirikan di sana.
Lebih dari 100 keluarga, pejabat dan perawat akan menghadiri upacara yang diselenggarakan pada hari Kamis (16/2/2017) itu.
"Peristiwa ini memiliki efek buruk pada keluarga kami, bukan saya secara pribadi karena saya masih muda kala itu, tapi berdampak pada pada paman dan bibi saya," ungkap Michael Noyce.
"Pada dasarnya, peristiwa itu membunuh kakek-nenek saya, mereka berdua meninggal cukup muda di usia 51, 52 tahun. Cerita kami begitu khas layaknya keluarga lain yang menderita seperti ini," imbuhnya.
Untuk warga lokal di Pulau Bangka, mereka memiliki kisah perang versi mereka sendiri. Rasa sakit dan kepedihan versi mereka sendiri.
Untuk saat ini, mereka telah sepakat untuk membolehkan berdirinya tanda peringatan bagi para perawat Australia yang meninggal untuk Indonesia.
"Selama bertahun-tahun mereka memberitahu kami, para nelayan tak mau menangkap ikan di sana lagi karena mereka menyebut laut itu angker," kata Michael Noyce.
"Jadi ini sangat, sangat penting untuk menutup kisah banyak orang 75 tahun kemudian," lanjutnya.
Apa yang kira-kira dipikirkan perawat asal Australia, Kathleen Neuss, ketika ia memandang ke seberang lautan dari Pulau Bangka, Kepulauan Bangka
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia