Peringatan dari Gubernur BI soal Geopolitik, Ada Perubahan yang Sangat Mendasar

“Ini adalah kemunduran dari globalisasi. Begitu pula dampaknya, ketegangan geopolitik berdampak pada ekspor dan impor, tidak hanya AS dan Tiongkok, tetapi juga negara-negara lain di dunia,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata Perry, dari kacamata akademis, manfaat globalisasi adalah perdagangan dan investasi yang terbuka yang memberikan keuntungan bagi semua.
Namun, adanya ketegangan geopolitik antara dua ekonomi terbesar di dunia itu menciptakan ketidakpastian dan risiko global.
Menurut Gubernur BI, sumber pertumbuhan ekonomi global sedang berubah, seperti India yang kini telah bertumbuh dan berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru.
Mungkin di masa depan, kata Perry, Afrika juga dapat menjadi pusat pertumbuhan mengingat perkembangan ekonomi sebagian negara dari benua itu mengindikasikan adanya potensi tersebut.
“Dulu, kita bisa terbuka untuk semua orang, tapi sekarang kita harus pragmatis. Siapa yang akan menjadi mitra dagang dan mitra investasi kita tidak hanya AS (dan) Tiongkok, tetapi juga perlu mempererat hubungan, (misalnya) Indonesia dan India,” kata Perry.(antara/jpnn)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan tentang kondisi perekonomian global terkini.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 4.000 Per Troy
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba
- PIK 2 Tetap Jadi Primadona Investor di Tengah Gejolak Ekonomi Global
- Langkah Prabowo Dinilai Jadi Pemantik Sentimen Positif IHSG
- Bea Cukai dan TNI Memperkuat Sinergi Pengawasan yang Solid di Yogyakarta dan Nunukan
- IHSG Menghijau, Pakar Nilai Investor Optimistis dengan Kebijakan Prabowo