Peringatan Ekstrem dari BMKG Untuk 12 Daerah, Ada Pemain Baru

Peringatan Ekstrem dari BMKG Untuk 12 Daerah, Ada Pemain Baru
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: Ricardo/JPNN.com
  1. Papua
  2. Nusa Tenggara Timur
  3. Nusa Tenggara Barat
  4. Bali
  5. Jawa Timur
  6. Jawa Tengah
  7. Daerah Istimewa Yogyakarta
  8. Kalimantan Utara
  9. Kalimantan Timur
  10. Maluku Utara
  11. Jawa Barat
  12. Jambi

"Selain peningkatan curah hujan yang dapat mencapai sangat lebat dan dimungkinkan menjadi ekstrem, juga perlu diantisipasi angin kencang dan juga gelombang yang dapat mencapai 2,5 meter hingga 4 meter di perairan Samudera Hindia dari Bengkulu hingga NTT, termasuk Jabar," ujarnya.

BMKG mengimbau pemerintah daerah hingga pihak terkait untuk bersiap-siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir banjir bandang hingga tanah longsor.

"Masyarakat juga perlu memitigasi. Mitigasi yang sesungguhnya adalah bagaimana mengenali cuaca dengan baik dan bagaimana mengenali lingkungan tempat tinggal. Misal ketika lihat di hulu awan gelap segera menjauh dari bantaran sungai beberapa kilometer. Lalu kalau hujan menjauh dari lereng. Karena dengan mengenali dua hal itu, itu merupakan hampir 75 persen lebih sebagai usaha untuk mitigasi bencana hidrometeorologi basah," tutur Dwikorita.

Plt Sestama BMKG Guswanto menambahkan dalam aktivitas cuaca yang terjadi, pihaknya juga melihat adanya pertumbuhan awan kumulonimbus dalam periode 2-7 Februari 2025 tersebut, dengan cakupan 50-75 persen di Samudera Hindia, Selat Malaka, Aceh, Sumatera Utara, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, Papua Barat, dan Papua.

"Dan awan dengan cakupan lebih besar dari 75 persen yang sangat membahayakan jalur penerbangan ada di Samudera Hindia Selatan Jawa, Aceh, Laut Flores, Laut Banda, lalu ada di Samudera Pasifik Utara Papua, dan Laut Arafurura," tuturnya. (antara/jpnn)

BMKG meminta semua pihak termasuk terkait penerbangan dan pelayaran bersiap menghadapi bencana.


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News