Peringatan HBT ke-72, Gus Halim: Transmigrasi Tidak Bisa Dilepaskan dari Spiritualitas
Gus Halim mengatakan kegiatan-kegiatan bernuansa spiritual di lingkungan Kemendes PDTT ini harus diperkuat.
Menurut Gus Halim, berbagai kegiatan keagamaan di lingkungan Kemendes akan menguatkan sisi mental spiritual para pegawai dalam melaksanakan berbagai program percepatan pembangunan di Kawasan Transmigrasi.
“Momentum hari ini nantinya ditindaklanjuti dengan kegiatan yang lebih terstruktur terkait Mengaji di Kemendes yang sebenarnya sudah berjalan baik tinggal ditingkatkan saja,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Halim memberikan apresiasi khusus terhadap kiprah dari Gus Kaustar sebagai sosok kiai muda yang tidak meninggalkan identitas kulturalnya.
Padahal Gus Kaustar dikenal sebagai orang alim dengan jaringan dan pergaulan yang sangat luas.
“Yaitu meskipun Beliau (Gus Kautsar) pergaulan dan jaringannya luas, tapi tetap tidak pernah tinggalkan karakteristik orang Pesantren yang selalu gunakan sarung. Secara personal beliau ini prototipe dari SDGS Desa ke-18 yakni Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif,” ujarnya.
Sementara itu, Gus Kautsar dalam tausiah mengatakan ada tiga hal yang nantinya akan melemahkan Islam yaitu Pertama, ketika ulama dan tokoh agama dengan sembrono karena kepetingan bersifat duniawi kemudian memfatwakan hal yang keliru.
Kedua, ketika ada orang dengan kemampuan terbatas tapi dengan percaya diri membahas secara mendalam Al-Qur’an.
Gus Halim menyatakan Program Transmigrasi tak bisa dilepaskan dari spiritualitas. Program ini memberikan peluang kehidupan yang lebih baik bagi pesertanya.
- Tolak Transmigrasi di Papua, Senator PBD: Berikan Kami Guru & Dokter, Pak Presiden Prabowo
- Gus Halim Dorong Penguatan Literasi untuk Mempercepat Pembangunan Desa
- Mendes PDTT Gus Halim Tegaskan Pembangunan Desa Harus Menjadi Prioritas Indonesia
- Gus Halim Iskandar Hadiri Pelantikan Pengurus DPW Berani Papua Barat Daya
- Gus Halim: Semua Pembangunan Harus Sesuai Mazhab
- Gus Halim Ajak Masyarakat Mengawasi Dana Desa