Peringatan Keras dari Irjen Abdul Rakhman: Kalau Tak Menyerah, Apa Boleh Buat

jpnn.com, DONGGALA - Pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap 11 terduga kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Sebelumnya ada 13 orang yang masuk Daftar Pencarian Orang alias DPO.
Duaa orang ditembak mati di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah karena melawan saat ditangkap. Jadi, masih ada 11 orang.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso meminta sisa 11 orang yang diburu segera menyerahkan diri.
“Harapan kita (Satgas Tinombala, red) yang lain itu (sisa DPO) segara menyerahkan diri secara baik-baik untuk dilakukan proses hukum, kalau tidak apa boleh buat,” kata Irjen Pol Abdul Rakhman Baso kepada wartawan usai membuka pendidikan pembentukan Bintara Polri tahun 2020, di SPN Polda Sulteng, di Donggala, Selasa (17/11).
Irjen Abdul Rakhman menegaskan, hingga saat ini aparat gabungan TNI-Polri Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap terduga DPO kelompok bersenjata MIT Poso.
“Kita (Satgas Tinombala, red) tetap eksis mengejar yang sisa 11 orang itu tidak akan pernah berhenti, makanya diimbau menyerahkan diri,” tegasnya.
Ia mengatakan kedua DPO yang tewas tertembak tersebut inisial W alias A alias B dan AA alias A, yang juga pernah masuk di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso menyampaikan peringatan keras terhadap anggota MIT Poso.
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- Tingkat Kepuasan Layanan ASABRI Capai 96 Persen
- Panglima TNI Bangga Sambut Prajuritnya Seusai Bertugas Dalam Misi PBB di Lebanon
- Kolonel Arm Untoro Hariyanto: Prajurit TNI Jangan Cengeng!
- Haris Azhar Sebut Polri dan Kementerian ESDM Melindungi Tambang Ilegal di Muba
- Jadi Tersangka, Kades Kohod segera Dicegah ke Luar Negeri