Peringatan Otoritas Prancis soal Vaksin Moderna, Usia 30 Tahun ke Bawah Harus Baca
jpnn.com, PARIS - Otoritas kesehatan Prancis (HAS) merekomendasikan orang-orang di bawah 30 tahun untuk mendapat vaksin COVID-19 Pfizer daripada vaksin Moderna yang dinilai berisiko membawa masalah terkait jantung.
HAS, yang berwenang melarang atau melisensikan obat-obatan tetapi bertindak sebagai penasihat untuk sektor kesehatan Prancis, merujuk pada risiko yang "sangat jarang" yang dikaitkan dengan miokarditis, sejenis penyakit jantung, yang muncul di data terbaru tentang vaksin Moderna dalam sebuah penelitian di Prancis yang diterbitkan pada Senin (8/11).
"Untuk populasi berusia di bawah 30 tahun, risiko ini tampaknya sekitar lima kali lebih rendah bila menggunakan suntikan Comirnaty Pfizer dibandingkan dengan suntikan Spikevax Moderna," kata HAS dalam opininya yang diterbitkan pada hari yang sama.
Keputusan di Paris muncul setelah regulator di beberapa negara lain, termasuk Kanada, Finlandia, dan Swedia, juga mengambil sikap yang lebih defensif terhadap vaksin Spikevax Moderna atas masalah keamanan terkait jantung yang mempengaruhi orang-orang muda.
Regulator obat Uni Eropa (EMA) bulan lalu menyetujui dosis booster vaksin Moderna untuk semua kelompok usia di atas 18 tahun, minimal enam bulan setelah dosis kedua.
EMA awal tahun ini mengatakan bahwa mereka telah menemukan kemungkinan hubungan antara kondisi inflamasi jantung yang sangat langka dan vaksin COVID-19, dari kedua vaksin Pfizer dan Moderna.
Namun, menurut EMA, manfaat dari kedua suntikan vaksin berbasis teknologi mRNA dalam mencegah COVID-19 lebih besar daripada risikonya.
Pandangan serupa juga diungkapkan oleh regulator obat AS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Regulator obat Uni Eropa (EMA) bulan lalu menyetujui dosis booster vaksin Moderna untuk semua kelompok usia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Kembangkan Bisnis, Anak Usaha ABMM Akuisisi Perusahaan Logistik Global Asal Prancis
- UEFA Nations League: Italia Ganyang Prancis, Israel Hancur
- Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap, Sekarang Kakaknya Juga Diburu Prancis
- Thierry Henry Mundur dari Pelatih Timnas U-23 Prancis
- Kisah Perjalanan Royke Lumowa Menempuh Jarak 20 Ribu KM dari Jakarta ke Paris