Peringatan Penting dari Pakar Epidemiologi untuk Seluruh Rakyat Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Ahli epidemiologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Panji Fortuna Hadisoemarto mengingatkan masyarakat Indonesia akan bahaya penyebaran COVID-19 di pusat niaga.
Peringatan ini disampaikan karena saat ini banyak warga yang berupaya memenuhi kebutuhan Lebaran, berbelanja di pusat-pusat niaga.
"Gelombang pertama yang belum selesai ini juga berpotensi naik drastis jika tidak ada pengetatan PSBB dan malahan ada rencana pelonggaran PSBB di Jawa Barat, apalagi saat ini sudah banyak warga yang kembali berbelanja untuk keperluan lebaran, ini bisa memperluas penyebaran,” kata Panji Fortuna.
Panji mengatakan, masyarakat harus memahami jika gelombang pertama penularan COVID-19 di Indonesia belum tuntas.
Termasuk di Jawa Barat (Jabar), meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diterapkan.
Menurutnya, penyebaran virus di pusat niaga seperti toko baju sangat mudah terjadi karena droplet dari pembawa virus (carrier) bisa menempel di permukaan benda-benda yang biasa disentuh pengunjung.
Ia menjelaskan, jika permukaan benda yang terkena droplet ini disentuh, maka virus dapat berpindah dan menginfeksi orang yang menyentuhnya.
“Potensi penyebaran (di pusat niaga) tinggi. Bayangkan masyarakat menganggap situasi saat ini normal dengan berdesakan di toko baju, toko emas, tanpa mempertimbangkan protokol kesehatan, ini sangat meningkatkan risiko penularan,” ujar Panji.
Ahli epidemiologi Unpad Panji Fortuna Hadisoemarto menyampaikan peringatan kepada masyarakat terkait penyebaran COVID-19 di pusat niaga.
- Pelayanan Mudik 2025 Dinilai Semakin Baik, Kepuasan Masyarakat Capai Angka Sebegini
- Raih 5 Juta Penonton Selama Libur Lebaran 2025, Menekraf Apresiasi Perfilman Nasional
- 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+5 Lebaran
- H+5 Lebaran, Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek
- Arus Balik Lancar Terkendali, Dirut ASDP: Skema TBB Efektif Kurangi Antrean Kendaraan
- Pererat Silaturahmi dengan Stakeholder, SIG Salurkan Bantuan di 6 Provinsi