Peringatan Sentimen Anti-China di Vietnam
Cina memperingatkan warganya di Vietnam setelah pengunjuk rasa bentrok dengan polisi mengenai rencana pemerintah untuk menciptakan zona ekonomi baru bagi investasi asing yang telah memicu sentimen anti-China di negara itu.
Lebih dari 100 pengunjuk rasa ditangkap dan puluhan polisi terluka dalam unjuk rasa di Vietnam tengah pada hari Minggu, yang merupakan salah satu dari beberapa demonstrasi nasional melawan zona ekonomi khusus yang dikhawatirkan akan didominasi oleh investor China.
Kedutaan China di Hanoi mengumumkan di situs webnya yang menyebut protes itu sebagai "pertemuan ilegal" yang memasukkan sejumlah "konten anti-China".
"Kedutaan China di Vietnam sangat memperhatikan perkembangan yang relevan dan mengingatkan warga China di Vietnam untuk memperhatikan keamanan saat bepergian," sebut pemberitahuan itu.
Majelis Nasional Vietnam sepakat pada Senin untuk menunda pemungutan suara pada RUU, yang akan memungkinkan investor asing untuk menyewa tanah hingga 99 tahun dan memberikan insentif yang lebih besar dan pembatasan lebih sedikit daripada saat ini di negara ini.
Photo: Polisi berdiri di sekitar bis setelah menahan beberapa pengunjuk rasa yang menentang Zona Ekonomi Istimewa di Hanoi, Vietnam, 10 Juni 2018. (Reuters)
Nguyen Thi Kim Ngan, ketua Majelis, mengatakan para pengunjuk rasa mungkin telah salah memahami sifat dari RUU itu.
"Orang harus tetap tenang, percaya pada keputusan partai dan negara, terutama dalam kenyataan bahwa Majelis Nasional selalu mendengarkan pendapat orang-orang ketika membahas rancangan," kata Ngan.
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia