Peringatan Serius dari Prof Zubairi, yang Tidak Peduli, Risiko Tanggung Sendiri
Oleh sebab itu, perlu edukasi berulang-ulang agar masyarakat memahami COVID-19, potensi risiko dan cara mencegahnya.
Untuk mengedukasi masyarakat tentang COVID-19, maka tidak cukup satu kali saja. Perlu sosialisasi berkelanjutan agar masyarakat betul-betul paham penyakit yang menyerang saluran pernapasan tersebut.
Masyarakat yang sudah memahami bahaya COVID-19 wajib memberikan pemahaman kepada masyarakat yang belum percaya adanya virus.
Tenaga medis, media massa, tokoh agama, ketua RT/RW, lurah, kepala desa, camat dan kepala daerah harus lebih aktif mengampanyekan bahaya dan upaya pencegahannya, ujarnya pula.
"Wajib memberi tahu masyarakat, wajib berkomunikasi baik dengan tetangga, agar mereka paham mengenai penyakit COVID-19," kata dia.
Terpisah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat bersabar dan berpartisipasi menurunkan angka penularan COVID-19.
"Insya Allah akan ada proporsional relaksasi untuk daerah-daerah yang bisa mengendalikan," ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Selama PPKM, pemerintah terus menyalurkan bantuan untuk meringankan beban masyarakat.
Ketua Satgas COVID-19 PB IDI Prof Zubairi Djoerban menanggapi unjuk rasa menolak PPKM.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19