Peringatan Tegas dari Pangdam Hasanuddin
jpnn.com, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka mengatakan, TNI dan Polri akan bertindak tegas agar kasus seperti di Kolaka tidak terulang.
Hal itu disampaikan Andi menyikapi kasus pasien positif COVID-19 di Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang meninggal dan diambil paksa oleh keluarganya untuk dikebumikan sesuai ajaran Islam dan videonya viral di sosial media.
Menurut Andi, tindakan tegas tersebut dimaksudkan hanya mengikuti standar World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Jadi, lanjut dia, bukan bermaksud melanggar ajaran agama. Karena itu, pentingnya pihak keluarga korban diberi penjelasan terkait pentingnya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini agar dampaknya tidak meluas.
Berkaitan dengan hal tersebut, Andi menilai pentingnya sosialisasi dan edukasi terkait penanganan pasien yang positif terinfeksi COVID-19 ketika meninggal dunia yang harus melalui prosesi pemakaman yang berbeda dengan ajaran suatu agama.
"Peranan rohaniawan untuk mendampingi dan menjelaskan pada keluarga korban adalah tugas penting ke depan," kata Andi di Makasssar, Rabu (25/3).
Dia mengatakan, agar kasus seperti di Kolaka tidak terulang, maka ke depan pihak TNI dan Polri akan bersikap tegas dengan melakukan langkah-langkah standar.
"Hal ini demi untuk memutus mata rantai wabah virus Corona dan melindungi orang banyak," katanya. (antara/jpnn)
Pangdam Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka mengatakan TNI dan Polri akan bertindak tegas agar kasus seperti di Kolaka tidak terulang.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Kebakaran Kandang Ternak di Kolaka, 8 Ribu Ayam Mati Terpanggang
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN