Peringatan Untuk Para Ibu: Popok Bayi Mulai Cemari Sungai!
Peneliti juga mengamati bahwa sebagian besar tempat sampah warga berada di dekat sungai.
Saat air tinggi, daerah sempadan sungai tergenang air. Akibatnya, sampah tersebut terbawa hingga ke hilir.
"Warga dekat sungai memang tidak membuang secara langsung. Tapi, tetap saja popoknya hanyut," ujar Direktur Ecoton Prigi Arisandi.
Kebanyakan pembuang popok memang bukan warga pinggiran sungai. Pelakunya adalah pengendara.
Sambil berangkat kerja, biasanya mereka membawa popok bayi untuk dibuang ke sungai. Setelah itu, kabur.
Sebanyak 75 persen masyarakat membuang popok secara bongkokan atau dibungkus kresek.
Setiap kresek berisi lebih dari enam popok. Sebanyak 25 persen membuang per biji.
Ecoton juga menghitung bahwa rata-rata bayi di bawah usia 1 tahun berganti popok empat kali sehari.
Ecoton mengungkap temuan baru terkait dengan Kali Surabaya. Ternyata, 37 persen jenis sampah yang mencemari sungai adalah popok bayi.
- Viral, Kali Busa Bekasi Dipenuhi Sampah Plastik, Lihat Fotonya
- Usaha Polres Payakumbuh Berbuah Manis, Sampah Sungai Lenyap
- Timbunan Sampah di Sungai Cisadane Diduga dari Perumahan di Jakarta
- Pulihkan DAS, Menteri Siti Minta Warga Tak Buang Sampah Popok di Sungai
- Bau Tak Sedap, Ada Tumpukan Sampah Popok di Sungai
- Jorok! Banyak Tumpukan Sampah Popok di Sungai Bengawan Solo