Peringati 66 Tahun ISKA, Luky A Yusgiantoro Ajak Kader untuk Merawat Martabat Manusia
Berada dalam usia organisasi ke-66 memiliki tantangan yang cukup besar. Membangun kontekstualisasi gerakan merupakan tantangan yang perlu dijawab oleh kita semua yang berada di sini.
Kontekstualisasi ini menjadi penting untuk memastikan gerak dan arah organisasi dalam mengawal proses bernegara di Republik Indonesia tercinta.
Dalam porsi dan cara yang tidak selalu sama, keterlibatan ISKA baik di internal gereja Katolik Indonesia -bahkan tingkat internasional dan dalam peran kebangsaan Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.
Enam puluh dalam bahasa Jawa diterjemahkan menjadi sewidak. Konon kata sewidak berasal dari kalimat sejatine wis tindak atau artinya sejatinya sudah berpulang.
Kalimat ini penting untuk dimaknai bagi ISKA karena tanpa ada kontekstualisasi gerakan, maka bisa jadi ISKA jangan-jangan sudah menjadi sejarah.
Pentingnya untuk menengok kepada sejarah sebagai pijakan untuk melangkah ke depan.
Kunci utamanya terletak pada pembentukan kepengurusan yang sehat serta memastikan adanya kaderisasi.
Membangun dan mencetak kader-kader baru menjadi penting bagi ISKA untuk terus membangun budaya intelektual berbasis data.
Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) Luky A Yusgiantoro mengajak segenap kader ISKA untuk merawat martabat manusia.
- Gelar Kuliah Umum, ISKA Membedah Penghapusan Mandotory Spending di UU Kesehatan
- Presidium Pusat ISKA Soroti Dinamika Politik Menjelang Pilkada 2024, Pakai Frasa Krisis Demokrasi
- ISKA Gelar Kuliah Umum Perihal Merawat Komitmen Kebangsaan di Universitas Tarumanegara
- Gandeng Untar, ISKA Gelar Kuliah Umum Tentang Merawat Komitmen Kebangsaan
- Peringati HUT ke-79 RI, ISKA Gelar Kuliah Umum Bertema Merawat Komitmen Kebangsaan di Untar
- Luky Yusgiantoro Bicara Masa Depan Indonesia pada Era Energi Baru Terbarukan