Peringati Bulan Bung Karno, Ajak Publik Tetap Optimistis soal Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan yang duduk di Komisi XI DPR, Maruarar Sirait menyatakan, pertumbuhan ekonomi nasional di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini sedang mengalamai pelambatan. Menurutnya, daya beli masyarakat juga turun.
Namun, Ara -sapaan Maruarar- mengaku optimistis pemerintah sungguh-sungguh dalam melakukan perbaikan. Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) itu pun mengajak segenap pihak mendukung upaya-upaya pemerintah untuk memperbaiki perekonomian nasional.
"Kita berdoa semoga Pak Jokowi bisa membawa ekonomi Indonesia lebih baik. Mari kita doakan agar setiap upaya yang mereka lakukan bisa berjalan baik dan berhasil sehingga membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia," katanya di acara silaturahmi dan buka puasa bersama dengan 100 tokoh pemuda dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno di Menteng, Jakarta, Sabtu (28/6).
Maruarar Sirait dan Joko Widodo dalam kampanye Pemilu Presiden 2014.
Ara mengatakan, untuk mencapai kesuksesan memang butuh perjuangan dan pengorbanan. Ia mencontohkan momen Ramadan yang diakhiri dengan datangnya Idul Fitri.
Ara menuturkan, umat Islam melakukan perjuangan dan pengorbanan saat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Namun, ketika Ramadan berakhir, datanglah Idul Fitri sebagai wujud kemenangan.
Sedangkan cendekiawan Yudi Latif mengatakan, saat ini perlu upaya membangkitkan optimisme di tengah masyarakat. Sebab, masyarakat memang dihinggapi pesimisme dengan melonjaknya harga bahan pokok.
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan yang duduk di Komisi XI DPR, Maruarar Sirait menyatakan, pertumbuhan ekonomi nasional di bawah pemerintahan
- Status Tersangka Tom Lembong Bermotif Politik? Hakim Praperadilan Harus Mencecar Kejagung
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan