Peringati Hari Pabean Internasional, Bea Cukai Tekankan Pentingnya Hal Ini

jpnn.com, JAKARTA - Dalam memperingati Hari Pabean Internasional (HPI) 2022 yang digelar, Rabu (26/01), Bea Cukai menekankan pentingnya implementasi transformasi digital dan anlisis data.
Hal itu dilakukan untuk mewujudkan perbaikan layanan yang berfokus pada masyarakat dan stakeholder.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto mengatakan bahwa pentingnya transformasi digital dan analisis data menjadi latar belakang World Customs Organization (WCO) untuk mengangkat tema Scaling up Customs Digital Transformation.
Hal tersebut selaras dengan program peningkatan pemahaman dan budaya data yang digagas Kementerian Keuangan untuk mewujudkan data-driven organization.
“WCO ingin mendorong akselerasi transformasi digital melalui pembangunan budaya data kepabeanan yang mengedepankan prinsip kepercayaan, menjembatani kesenjangan SDM, dan membina budaya kolaboratif antaradministrasi pabean di dunia,” ujarnya.
Bea Cukai melakukan penyederhanaan proses operasional menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien.
Saat ini interaksi manusia melalui perangkat yang terhubung dengan jaringan internet akan terekam sebagai jejak digital, sehingga menjadi kumpulan data.
Saat seluruh data diintegrasikan, maka analisis data bisa digunakan untuk mendapatkan insight dalam meningkatkan nilai tambah suatu proses bisnis.
Dalam memperingati Hari Pabean Internasional (HPI) 2022 yang digelar, Rabu (26/01), Bea Cukai menekankan pentingnya implementasi transformasi digital dan anlisis data. H
- Penyelundupan 1,48 Juta Rokok Ilegal di Truk Ikan Asin Terbongkar, Bea Cukai Ungkap Ini
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi
- Ini Upaya Bea Cukai Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Berstatus AEO di 2 Daerah Ini
- Sabet 3 Penghargaan Sekaligus, Digiserve Berkomitmen Dukung Transformasi Digital
- CV Hikmah Surabaya Arang Ekspor 2 Ribu Bag Bricket Asal Polewali Mandar ke Suriah
- Bea Cukai dan BNN Berkolaborasi, Gagalkan 1,8 Kg Ganja di Sulteng