Peringati Maulid Nabi, JATMAN DKI Ajak Masyarakat Bangun Tradisi Katam Kitab Hadis
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus JATMAN DKI Jakarta menggelar Halaqah Alim Ulama dan Masyayikh Thoriqoh Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah se-DKI Jakarta dalam memeriahkan Maulid Nabi pada akhir pekan lalu.
Dalam kegiatan tersebut digelar Khataman 1.322 Hadis Rasulullah dari Kitab Monomental Al-Adab Al-Mufrod karya Imam Al-Bukhori al-Ju'fiy yang dibimbing KH. Ahmad Marwazie Al-Batawie Al-Makkiy.
Mudir Idarah Wustho JATMAN DKI Jakarta KH. Muhammad Danial Nafis dalam sambutannya mengatakan sudah beberapa tahun ini mengadakan Ihtifal Maulid.
Selain membaca maulid seperti burdah atau barzanji, ada tradisi yang lain coba untuk dibangun khususnya di JATMAN Idaroh Wustho DKI dan Zawiyah Arraudhah yaitu membaca kutubul hadis.
“Tentunya ini menunjukan tuduhan yang namanya ahlu thoriqoh itu tidak memiliki tradisi keilmuan dan melakukan amal bid’ah, bahwa anggapan itu jauh panggang dari api atau sangatlah tidak benar,” tegas Kiai Nafis.
Kiai Nafis menambahkan memperingati Maulid Nabi dengan mengadakan ta’lim dan katam kitab hadis, masih sedikit di Jakarta,
"Sangat jarang yang membaca dan mengkhatamkan kitab hadis. Karena ada faidah yang lebih besar dengan membaca hadis, tentunya agar Rasulullah membersamai kita, dan kita akan lebih dekat dengan beliau,” ungkap Kiai Nafis.
Selain itu, kata Kiai Nafis JATMAN DKI dan Zawiyah Arraudhah terus berupaya membangkitkan tradisi berpikir melalui kajian kitab turats, terutama berkaitan dengan tasawuf.
Ketika seseorang telah terbebas dari berhala fisik seperti tidak menyembah patung dan sejenisnya, maka harus juga terbebas dari berhala nafsu yang ada.
- Hadiri Maulid Nabi Muhammad di Madiun, Kaesang Bagikan Tiket Umrah
- Polres Rohul Gelar Doa Bersama, Jalin Ukhuwah dan Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada
- Hadiri Maulid Nabi di Banjarmasin, Kaesang Pangarep Disambut Antusias Warga
- Wamenag Ajak Pejabat Negara Teladani Akhlak Rasul
- Daarul Qur’an Rayakan Maulid Nabi dan Perkenalkan Sekolah Full Day
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala