Peringati May Day, Buruh Kuasai Ibukota
SBY: Bagilah Keuntungan Kepada Karyawan
Minggu, 02 Mei 2010 – 02:26 WIB
Mengenai sistem pengupahan, dia mengatakan kalau menyangkut upah minimum Provinsi atau Kabupaten itu memang harus menyempurnakan standar survey. Ataupun hasil survei yang realistis dan objektif tentang KHL (Kebutuhan Hidup Layak). KHL, kata dia, juga akan menjadi dasar jaring pengaman sosial. "Upah dari perusahaan itu harus lebih tinggi karena ini hanya sebatas jejaring pengaman. Mau tidak mau harus ada agreement agar kedua belah pihak yang memadai. Nah disitulah objektivitas realistisnya KHL itu harus dikontrol, dan diskusi panjang," pungkasnya.
Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menilai seluruh aksi peringatan hari Buruh Sedunia di Indonesia aman. "Kami mendapat laporan dari berbagai Polda, aman dan baik," katanya.
Polri juga mengapresiasi berbagai aksi lain yang tak sekedar demonstrasi. "Ada yang membersihkan kereta api, menanam pohon, olahraga bersama, hiburan dan kegiatan yang lain yang membawa manfaat," kata jenderal dua bintang itu.
Secara khusus, di depan Istana memang ada inisiden penangkapan dua orang demonstran. "Tapi, setelah saya cek ke anggota yang menangkap itu bukan buruh. Mereka pendemo dari KAPAK yang teriak-teriak dan memukul petugas," katanya. Edward berterimakasih pada seluruh pimpinan aksi yang menata demo dengan tertib dan lancar. " Ini membuktikan demokrasi kita semakin baik, semakin sehat," katanya.
JAKARTA -- Peringatan Hari Buruh atau dikenal dengan May Day di Ibukota Jakarta berlangsung dengan meriah. Ribuan massa buruh merayakan hari buruh
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
- Tanam Mangrove di PIK & Kedonganan, B. Braun Indonesia Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha