Peringatkan Pejabat Negara Curi Start Kampanye, Lolly: Itu Tidak Etis
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memperingatkan siapa pun terutama anggota partai politik hingga pejabat negara agar menahan diri untuk tidak meminta masyarakat memilih calon tertentu di luar tahapan kampanye alias curi start.
Peringatan itu disampaikan anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty di Jakarta pada Kamis (21/7).
"Hal itu untuk menghindari kegaduhan yang tidak diperlukan selama tahapan pemilu," katanya.
Menurut Lolly, semua pihak perlu menahan diri agar jangan curi star kampanye meskipun belum ada peserta definitif Pemilu 2024, karena itu berkonsekuensi pada tidak dapatnya dugaan pelanggaran pemilu ditindaklanjuti.
Lolly menyebut Bawaslu berkepentingan melakukan pencegahan terjadinya pelanggaran dengan mengimbau agar tiap orang mematuhi tahapan Pemilu 2024 yang telah ditetapkan
Berdasarkan PKPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu 2024, rangkaian pemilu masih pada proses penyusunan regulasi dan persiapan pendaftaran partai politik calon peserta pemilu.
Tahapan pendaftaran partai politik peserta pemilu dimulai pada 1 hingga 14 Agustus 2024.
Kemudian, tahapan penetapan peserta pemilu pada 14 Desember 2022 dan tahapan kampanye pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty memperingatkan pejabat negara dan politisi yang curi start kampanye Pemilu 2024. Kalimatnya keras sekali.
- Pengawas TPS Diingatkan Jaga 3 Hal Penting
- Dampingi Zulkarnain-Lerru Kampanye, Kaesang Jadi Rebutan Warga di TPS Gelam Jaya
- Warga Rumbai Mantap Dukung Agung-Markarius, Pemimpin Dermawan dan Pro-Rakyat
- Bawaslu Terima Ratusan Aduan dan Temuan Dugaan Kades Tak Netral di Pilkada 2024
- Kampanye di Jember, Risma Serap Aspirasi Nelayan hingga Gen Z
- PDIP Merespons Dugaan Pengerahan Kades untuk Memenangkan Paslon di Pilgub Jateng