Peringkat ke-85 PPPK Guru Tahap I Asal Garut Ini Harus Telan Pil Pahit

jpnn.com, JAKARTA - Guru honorer K2 bersertifikat pendidik bernama Dudi Abdullah harus menerima kenyataan dirinya tidak lulus dalam tes PPPK tahap I.
Meski menduduki peringkat ke-85 se-Kabupaten Garut, tetapi Dudi cuma bisa menangis harus gagal untuk kedua kalinya mengikuti seleksi PPPK Guru.
"Saya gagal lagi. Padahal, nilai saya 707, peringkat 85 dari 1100 peserta PPPK 2021 di Kabupaten Garut," kata Dudi kepada JPNN.com, Kamis (14/10).
Pengurus Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Garut itu menceritakan dia gagal dalam seleksi PPPK tahap I lantaran bukan guru induk.
Padahal, Dudi Abdullah sebelumnya telah berjuang untuk lulus PPPK 2021 dengan melakukan berbagai upaya agar bisa mendaftar.
Pasalnya, saat mendaftar PPPK, tidak ada formasi di sekolah induk tempat Dudi mengajar. Tetapi, dia tidak menyerah dan mencari formasi di sekolah negeri lainnya.
Setelah berhasil mendaftar, Dudi pun mengikuti tes dan lulus passing grade. Apalagi dia mendapatkan afirmasi untuk guru berserdik.
Namun, karena bukan guru Induk, Dudi harus legawa menerima keputusan Panselnas yang menyatakan dirinya tidak lulus.
Honorer K2 beserdik di peringkat ke-85 dalam hasil tes PPPK guru tahap I se Kabupaten Garut ini harus legawa gagal menjadi ASN.
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo
- Soal Bantuan untuk Guru Honorer Non-Sertifikasi, Begini Penjelasan Abdul Mu’ti
- Ciplaz Menghadirkan Foodcourt Tuang Riung dan Langit Rasa di Depok-Garut
- Aturan Tunjangan Sertifikasi Langsung Ditransfer ke Rekening Bikin Guru Sumringah
- 5 Berita Terpopuler: TPG Guru Honorer Maret Rp 6 Juta, yang Sudah Calon PPPK Bagaimana? Coba Tanya Presiden
- Bukan Hanya soal Pengangkatan PPPK 2024, tetapi Honorer Tidak Turun ke Jalan