Perintahkan Menlu Cepat Selesaikan Perbatasan Malaysia
Senin, 23 Agustus 2010 – 09:15 WIB
BOGOR - Penentuan batas laut antara Indonesia dan Malaysia masih sulit dibawa ke meja perundingan. Sebab, Malaysia menyatakan belum siap karena masih menunggu putusan Mahkamah Internasional tentang batas laut dengan Singapura, yang bersinggungan juga dengan Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan Menlu Marty Natalegawa untuk segera berunding tanpa menunggu putusan Mahkamah Internasional.
"Saya instruksikan kepada Menlu untuk tak perlu menunggu hasil ICJ (mahkamah internasional)," kata SBY dalam buka puasa dengan pengurus dan kader Partai Demokrat di kediaman pribadi di Puri Cikeas, Bogor, kemarin. Instruksi tersebut diberikan agar tidak terjadi kasus seperti insiden penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan oleh otoritas Malaysia beberapa waktu lalu. Kasus-kasus lain seperti sengketa Ambalat, diharapkan juga bisa dituntaskan dengan perundingan tersebut.
Terhadap tujuh nelayan pelanggar batas maritim asal Malaysia yang dibebaskan, kata SBY, itu sudah sesuai dengan kerjasama yang dilakukan di ASEAN. Presiden mengatakan, dengan diplomasi, 100 nelayan asal Indonesia juga pernah dipulangkan oleh Vietnam dan beberapa negara lain. "Jadi itu (deportasi nelayan Malaysia) bukan satu-satunya kasus," kata SBY.
Dia mengatakan, pemerintah sedapat mungkin selalu mencari solusi damai. Jika tidak ada solusi damai, pemerintah tetap akan melakukan semua cara untuk mempertahankan kedaulatan. Presiden mengatakan, sebagai negara maritim, Indonesia memang berbatasan dengan banyak negara. Setidaknya ada tujuh negara yang berbatasan laut langsung dengan Indoenesia, yakni India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Australia, dan Timor Leste. SBY mengatakan, di antara perbatasan tersebut memang masih ada yang belum jelas dan harus dirundingkan. Sebelumnya Menlu Marty Natalegawa mengatakan perundingan dengan Malaysia paling tidak akan dilakukan pada September mendatang. (sof)
BOGOR - Penentuan batas laut antara Indonesia dan Malaysia masih sulit dibawa ke meja perundingan. Sebab, Malaysia menyatakan belum siap karena masih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pramono Mendeklarasikan Kemenangan, Tim RIDO Bilang Tak Resmi
- Anomali di Pilkada Banten, Airin Sudah Memenangkan Prabowo, Tetapi Dikerjai Parcok
- ASR-Hugua Unggul di Pilgub Sultra versi Quick Count Charta Politika
- Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput
- Tim 08 Prabowo Potong 57 Ekor Ayam Putih untuk Syukuran Kemenangan Andra - Dimyati Versi Hasil Hitung Cepat
- Effendi Gazali: Sudaryono Turun Gunung, Suara Luthfi-Yasin Langsung Moncer