Peristiwa Mengerikan di Mojokerto Ini Harus jadi Pelajaran Penting bagi Para Orang Tua
jpnn.com, MOJOKERTO - Sorang remaja warga Mojokerto, Jatim, inisial DMP (17) melakukan penganiayaan terhadap orang tua dan adik kandungnya karena sakit hati.
Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mengatakan bahwa pelaku melakukan penganiayaan terhadap orang tua dan adiknya karena sering disalahkan serta dibanding-bandingkan dengan anak tetangganya.
"Pelaku melakukan aksinya didasari sakit hati karena dibeda-bedakan dengan adiknya," kata Dony di Mapolres Mojokerto, Kamis (1/4).
DMP mengaku sering kali disalahkan meskipun hal tersebut adalah sesuatu yang sepele.
Dia juga sering dipukuli oleh kedua orang tuanya.
"Dari kecil sudah dibeda-bedakan. Dipukuli sampai sekarang," kata DMO.
Dia juga mengatakan sering dibanding-bandingkan dengan anak tetangga mengenai kepintarannya.
"Karena mangkel (kesal), Pak, dibeda-bedakan sama anak tetangga. Itu lihat pintar, kamu bisa apa, kamu goblok," ungkap dia mengenai kalimat yang diucapkan orang tuanya.
Hal itu yang membuat pemuda bertato bunga di lengan kirinya itu memilih bergabung dengan anak jalanan (punk).
AKBP Dony mengatakan, setiap pulang ke rumah DMP selalu meminta uang kepada orang tuanya.
"Kalau tidak dikasih dia itu marah," sambung Dony.
Karena timbul kekebalan dan sakit hati membuat DMP nekat melakukan penganiayaan kepada orang tua dan adik kandungnya sendiri.
Pelaku memukul kepala orang tua dan adik kandungnya menggunakan palu.
Entah setan apa yang merasukinya, pelaku menghampiri ayahnya dan langsung menghantamkan kepala korban satu kali.
Kemudian, pelaku menuju kamar lain memukul ibunya sebanyak empat kali hingga tergeletak.
Ayahnya yang masih sadar dihantam lagi menggunakan palu.
"Dipukul lagi sebanyak empat kali," kata AKBP Dony Alexander, Kamis (1/4).
Seorang remaja di Mojokerto melakukan penganiayaan terhadap orang tua dan adik kandungnya, pemicunya mengejutkan.
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- Carok di Sampang Dipicu Masalah 2 Kiai, Begini Ceritanya
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- Seorang Ibu Kaget Saat Terbangun, Sang Suami Sedang Mencekik Anaknya
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur