Peristiwa Ogan Ilir, Mabes Polri Bela Anak Buah
Senin, 30 Juli 2012 – 17:12 WIB
JAKARTA - Markas Besar Polri mengungkapkan kronologis peristiwa ricuh yang terjadi antara kepolisian dan warga di Desa Limbang Jaya, Kecamatan Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (27/7) pekan lalu. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto peristiwa ricuh itu tidak akan terjadi jika masyarakat di daerah perlintasan itu tidak terprovokasi untuk menghadang rombongan satuan kewilayahan dan Brimob yang melewati kampung tersebut. "Mereka melempar polisi, membawa senjata tajam, bahkan ada yang memukul beduk supaya yang lain ikut berkumpul di lokasi itu," jelasnya.
"Pengerahan pasukan itu hanya melewati kampung tersebut untuk menuju ke TKP peristiwa 17 Juli sebelumnya. Kapolres sudah mempertimbangkan penggunaan brimob untuk membantu olah TKP. Tapi di situ kita dihadang warga. Kita melakukan tindakan karena kendaraan kita dihadang," ujar Agus dalam jumpa pers di kantor Humas Polri, Senin (29/7).
Menurutnya, pimpinan rombongan polisi tersebut, Kepala Detasemen Kaden C sudah meminta masyarakat bubar dan menghentikan penghadangan tersebut. Namun, masyarakat menolak dan memilih bertahan untuk menutup jalan.
Baca Juga:
JAKARTA - Markas Besar Polri mengungkapkan kronologis peristiwa ricuh yang terjadi antara kepolisian dan warga di Desa Limbang Jaya, Kecamatan Ogan
BERITA TERKAIT
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers