Peritel Buah Impor Siap Naikkan Harga
Senin, 26 Maret 2012 – 08:30 WIB
SURABAYA - Peritel buah impor yang menyasar segmen menengah ke atas bakal menaikkan harga komoditasnya. Hal ini disebabkan kebijakan Pemerintah untuk memindah pintu impor buah dari Jakarta ke Jawa Timur. Ekses dari kebijakan tersebut diantaranya adalah ekonomi biaya tinggi, khususnya ongkos untuk distribusi.
CEO dan Presiden Direktur PT Supra Boga Lestari, pemegang franchise Ranch Market Nugroho Setiadarma mengatakan, mayoritas konsumsi buah Ranch Market ada di Jakarta. Karena itu, sejatinya pihaknya keberatan jika pintu impor dipindah ke Jatim. "Kenapa kok tidak di Jakarta saja. Ongkos distribusinya mahal. Apalagi kalau tidak ditunjang fasilitas cold storage dan infrastruktur yang baik," tuturnya, (25/3).
Baca Juga:
Dia menerangkan, kenaikan harga komoditas buah impor memang tergantung dari kalkulasi yang dilakukan oleh importir. "Tapi kalau keadaannya seperti itu, harga pasti naik," jelasnya.
Oleh sebab itu, kata dia, tepat jika menjadikan momentum ini sebagai penggenjot produksi buah-buahan lokal. Apalagi, sebenarnya konsumsi buah lokal lebih besar dibanding impor. Komposisi penjualan buah lokal mencapai 70 persen dibandingkan buah impor. Sayangnya, ungkap Nugroho, konsistensi suplai dan kualitas buah lokal seringkali disoal.
SURABAYA - Peritel buah impor yang menyasar segmen menengah ke atas bakal menaikkan harga komoditasnya. Hal ini disebabkan kebijakan Pemerintah untuk
BERITA TERKAIT
- Pertamina Optimistis Pengembangan CCS/CCUS Berkontribusi Signifikan Mengurangi Emisi
- PNM Dorong Ekonomi Perbatasan lewat Inovasi Rumput Laut
- Ini Sederet Keuntungan Menjadi Mitra Bisnis Lalamove
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Hadirkan SME Market 2024 di Bandung
- Industri Kosmetik Makin Kompetitif, Produsen Gencar Luncurkan Produk Baru
- Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM