Perizinan Jadi Tantangan Besar Fintech Syariah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin mengatakan, ekonomi digital memiliki peran penting bagi negara.
Karena itu, Master C19 Portal KMA terus mendorong digitalisasi di sektor ekonomi.
“Sebab, semuanya memenuhi prasyarat. Infrastruktur dan potensi produknya bagus. Konsep ini akan berpengaruh positif bagi pemberdayaan ekonomi ummat,” kata Syauqi, Selasa (12/3).
Aplikasi untuk ekonomi digital bisa diterapkan melalui wirausaha dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Konsep ini juga terbuka bagi pengembangan industri financial technology (fintech) syariah.
Gus Oqi, sapaan Ahmad Syauqi, menambahkan, penerapan ekonomi berkeadilan akan semakin cepat dan tepat sasaran dengan konsep digital.
“Keterbukaan ekonomi saat ini luar biasa. Bila diaplikasikan dalam konsep ekenomi digital, akan tercipta efek trickle down. Hasilnya terciptanya ekonomi berkeadilan antara industri kecil-rumahan hingga industri besar,” lanjut Gus Oqi.
Akademisi Universitas Indonesia Beginda Pakpahan mengemukakan, salah satu tantangan dari digitalisasi ekonomi di Indonesia adalah masih terlalu banyaknya instansi pemerintah yang terlibat dalam mengatur.
Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin mengatakan, ekonomi digital memiliki peran penting bagi negara.
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- Sinergi Privy, AFTECH dan AFPI untuk Perkuat Keamanan Fintech Nasional
- Flip Checkout Hadir untuk Memudahkan Bisnis Terima Pembayaran Online
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, PINTU Perluas Edukasi Pasar
- AIGL Masuk Daftar Perusahaan Teknologi dengan Pertumbuhan Tinggi di Asia Tenggara
- Bibit.id Raih Penghargaan WealthTech of the Year di Asia FinTech Awards 2024