Perjalanan Andmesh Kamaleng Meraih Popularitas, Berkah Cinta Luar Biasa

Perjalanan Andmesh Kamaleng Meraih Popularitas, Berkah Cinta Luar Biasa
Andmesh Kamaleng. Foto: Imam Husein/Jawa Pos

”Kelompok kami namanya Kambers, Kamaleng Bersaudara,” kata Andmesh dengan bangga. Keluarganya memang dekat dengan musik.

Jabes dan Andmesh pun kompak bekerja sebagai musisi keliling. Dari satu event ke event lain di Kupang dan sekitarnya. Sejak dia masih kecil hingga beranjak remaja. Alumnus SMAN 3 Kupang itu juga aktif mengikuti lomba nyanyi di tingkat kota maupun provinsi.

Beberapa lomba pernah dia juarai. Antara lain, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2011 dan Bintang Radio NTT 2013.

Sampai akhirnya sang ayah berpulang pada 2014 di usia 49 tahun. Pesan terakhir yang Andmesh ingat dari sosok ayahnya, dirinya diminta untuk tetap menjaga keluarga.

Karena itu, Andmesh meneruskan profesi sang ayah sebagai musisi. Kemudian, dia berpikir untuk keluar dari zona nyaman dan menapaki karir yang lebih tinggi.

Berbekal keinginan untuk membanggakan dan menghidupi keluarga, pria pengagum Judika Sihotang itu ikut audisi Rising Star Indonesia musim kedua pada 2017.

Andmesh mendapat direct message dari pihak Rising Star Indonesia setelah mereka melihatnya sering mengunggah cover lagu di Instagram. ”Maunya sih ikut Indonesian Idol aja. Tapi, pas itu lagi nggak ada,” urai dia.

Keikutsertaan Andmesh pada ajang itu lancar. Dia hampir selalu meraih skor di atas 80 persen dan mendapat pujian juri. Dia keluar sebagai juara dan merilis single pertama, Jangan Rubah Takdirku.

Meski sudah memenangi Rising Star Indonesia musim kedua pada 2017, nama Andmesh Kamaleng baru dikenal luas akhir tahun lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News