Perjalanan Ide

Oleh: Dahlan Iskan

Perjalanan Ide
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tahun 2015 mengambil alih Yahoo.Car. Bakar uangnya jalan terus. Tahun 2019 rugi sekitar Rp 1 triliun. Padahal equity perusahaan hanya sekitar Rp 800 miliar.

Januari lalu muncul ide terbaru. Persewaan mobil listrik sebagai transisi bagi orang yang masih ragu membeli mobil listrik.

Painter menangkap perasaan banyak orang yang lagi bimbang: beli mobil listrik atau mobil bensin lagi. Itulah Autonomy. Kategorinya juga perusahaan teknologi.

Ini mirip dengan keraguan orang: apakah tetap pakai listrik PLN atau pasang solar cell. Keraguan itu di dua hal: apakah solar cell itu andal dan apakah bisa lebih menghemat.

Maka di Indonesia lahir perusahaan penyedia solar cell. Ia yang membiayai pembelian dan pemasangannya. Juga pemeliharaannya.

Pemilik bangunan membayar listrik ke perusahaan start up tersebut. Harganya 10 persen lebih murah dari harga listrik PLN.

Tentu hanya pabrik-pabrik besar yang mau masuk sistem itu. Yang punya atap luas. Yang bayar listrik ke PLN-nya dalam jumlah besar. Menghemat listrik 10 persen terasa besar.

Perusahaan start up seperti itu belum akan bisa masuk ke rumah tangga. Tarif listrik PLN di rumah tangga sangat rendah. Pun setelah dinaikkan baru-baru ini.

Autonomy awalnya hanya membeli 100 buah Tesla. Model 3. Laris. Lalu membeli lagi 200 mobil Tesla per bulan. Termasuk Model Y.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News