Perjalanan Internasional dari Australia Akan Dibuka, Tapi Tidak Semua Orang Akan Bisa Bepergian

Perjalanan Internasional dari Australia Akan Dibuka, Tapi Tidak Semua Orang Akan Bisa Bepergian
Hugh Lumb, istri dan bayinya yang berusia enam bulan Reuben. Mereka termasuk ribuan orang Australia yang ingin segera melakukan perjalanan internasional. (Supplied: Hugh Lumb)

Dengan dibukanya perbatasan Australia, tidak semua warga di Australia kemudian bisa ke luar negeri. Siapa saja yang masih akan dibatasi untuk melakukannya?

Reuben, seorang bayi berusia enam bulan belum pernah bertemu dengan kakek neneknya, hal yang dialami ribuan bayi di Australia selama 18 bulan terakhir.

Ayahya, Hugh Lumb, berusia 26 tahun, mengatakan keluarganya berada dalam "keadaan sulit" karena keluarga istrinya tinggal di Amerika Serikat, sehingga kakek nenek Reuben tidak bisa melihat langsung perkembangan bayinya.

"Ini jadi waktu paling lama bagi istri saya tidak bertemu keluarganya," kata Hugh.

Ketika meninggalkan Amerika Serikat sebelum Reuben lahir, rencananya mereka kembali lagi ke Amerika Serikat untuk tinggal di sana.

Namun karena pandemi, Hugh dan istrinya memutuskan untuk sementara menetap di Darwin, Kawasan Australia Utara.

Dengan rencana akan dibukanya kembali perbatasan internasional Australia setelah target vaksinasi terpenuhi, muncul harapan baru baginya.

"Saya senang dengan kemungkinan kami bisa segera terbang lagi, namun istri saya masih ragu. Dia bilang tidak mau terlalu percaya dulu."

Mereka yang bukan warga negara atau berstatus penduduk tetap masih sulit untuk bisa berpergian ke luar Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News