Perjalanan Internasional dari Australia Akan Dibuka, Tapi Tidak Semua Orang Akan Bisa Bepergian
Masalah 'stopover' dari Australia
Sebagai negara yang terletak relatif jauh dari benua seperti Eropa dan Amerika Serikat, maka penerbangan pesawat dari Australia kadang memerlukan transit atau 'stopover' sebelum sampai ke tujuan akhir.
Kebanyakan transit bagi perjalanan dari Australia adalah negara-negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand atau di kota-kota di Timur Tengah, seperti Dubai dan Abu Dhabi.
Namun pengamat masalah penerbangan Neil Hansford mengatakan dia akan ragu-ragu untuk melakukan transit di beberapa negara tersebut.
Alasannya adalah kekhawatiran tertular COVID-19 di bandara internasional, tempat para penumpang internasional melakukan transit dari berbagai negara.
"Satu-satunya tempat transit dalam perjalanan ke Eropa yang saya percayai hanyalah Singapura," katanya.
Meski semua penumpang harus menjalani tes PCR sebelum diizinkan naik pesawat, Neil mengatakan dia masih tidak sepenuhnya percaya dengan proses tes PCR di berbagai negara.
Tak akan banyak diskon tiket
Maskapai penerbangan Australia sudah mengumumkan beberapa perjalanan internasional yang dibuka namun tampaknya pada awal-awalnya jumlah kursi untuk penumpang masih akan sangat terbatas.
Saat ini maskapai Qantas hanya terbang tiga kali seminggu antara Sydney dan London atau Los Angeles, sementara rute penerbangan lain akan ditambah jika permintaan memang meningkat.
Mereka yang bukan warga negara atau berstatus penduduk tetap masih sulit untuk bisa berpergian ke luar Australia
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan