Perjalanan Internasional dari Australia Akan Dibuka, Tapi Tidak Semua Orang Akan Bisa Bepergian

Perjalanan Internasional dari Australia Akan Dibuka, Tapi Tidak Semua Orang Akan Bisa Bepergian
Hugh Lumb, istri dan bayinya yang berusia enam bulan Reuben. Mereka termasuk ribuan orang Australia yang ingin segera melakukan perjalanan internasional. (Supplied: Hugh Lumb)

"Kami sudah menjual semua kursi penerbangan internasional untuk bulan Desember, dan melihat adanya permintaan tinggi untuk penerbangan dari dan ke London dan Los Angeles, jadi kami yakin akan banyak peminat bagi penerbangan di rute ini," kata CEO Qantas, Alan Joyce dalam pernyataannya minggu lalu.

Neil mengatakan kecil kemungkinan akan terjadi kenaikan harga tiket, meski permintaannya akan meningkat.

Namun sepertinya tidak banyak tawaran diskon yang diberikan oleh maskapai seperti saat sebelum pandemi.

"Yang bakal tidak ada lagi adalah harga tiket yang murah karena begitu banyaknya penerbangan yang tersedia untuk jalur Australia-Inggris, jalur yang dikenal dengan nama jalur Kangguru," kata Neil.

"Harga tiket tidak akan murah karena maskapai tidak memiliki banyak pesawat yang terbang."

Masalah karantina di rumah

Dengan dibukanya perjalanan internasional, Pemerintah Australia juga mengubah ketentuan mengenai karantina bagi mereka yang datang, dengan mengganti ketentuan menjalani karantina 14 hari di hotel menjadi karantina selama 7 hari bagi warga negara atau 'permanent resident' yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh.

Ini berarti misalnya seorang warga asal Sydney yang sudah divaksinasi bisa tiba di bandara Kingsford Smith di Sydney, kemudian pulang ke rumah untuk menjalani isolasi mandiri selama sepekan.

Tapi bagaimana dengan mereka yang memiliki rumah yang jaraknya beberapa jam dari bandara?

Mereka yang bukan warga negara atau berstatus penduduk tetap masih sulit untuk bisa berpergian ke luar Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News