Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
Paus Fransiskus mengawasi salah satu periode paling bergejolak dalam sejarah modern gereja.
Ia blak-blakan berbircara soal pelecehan yang dilakukan pendeta dan meminta Gereja Katolik untuk "bertindak tegas" terhadap pendeta pedofilia. Hal ini dilakukannya hanya beberapa bulan setelah pengangkatannya pada tahun 2013.
Dalam pidatonya di tahun 2019, Paus Fransiskus menyerukan "perang habis-habisan" melawan pelecehan seksual anak di bawah umur oleh pendeta, sebuah kejahatan yang menurutnya keji dan harus "dihapus dari muka Bumi".
"Telah datang waktunya untuk kita bekerja sama memberantas kejahatan," katanya.
Selama pandemi COVID-19, Lapangan Santo Petrus yang biasanya ramai menjadi sepi karena diberlakukannya status karantina.
Dalam pidatonya pada bulan September 2020, Paus mengatakan pandemi "memberi kita kesempatan untuk mengembangkan cara hidup baru."
Memang, "kita sudah dapat melihat bagaimana Bumi dapat pulih jika kita membiarkannya beristirahat: udara menjadi lebih bersih, air lebih jernih, dan hewan-hewan kembali ke banyak tempat, setelah sebelumnya mereka pergi menghilang".
Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, sekitar 5 kilometer dari Vatikan.
Sebelum menjadi Paus Fransiskus, Jorge Mario Bergoglio adalah seorang anak dari keluarga migran asal Italia
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan
- Kirim Karangan Bunga, Sanggam Hutapea Kenang Kesederhanaan dan Nilai-nilai Kebaikan Paus Fransiskus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Heikal Safar Puji Komitmen Mendiang Paus Fransiskus Terhadap Perdamaian Dunia
- Paus Fransiskus Wafat, David Herson: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian Dunia
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris