Perjalanan Kasus Penembakan Brigadir J yang Berujung Penonaktifan Irjen Ferdy Sambo
jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Kasus penembakan yang dialami Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat oleh Bharada RE pada Jumat (8/7) di rumah Irjen Ferdy Sambo berbuntut panjang.
Sejumlah petinggi Polri pun menjadi sorotan dalam kasus itu. Nama Irjen Ferdy Sambo bahkan selalu menjadi topik utama dalam pemberitaan berbagai media massa.
Perkara ini makin ramai setelah keluarga Brigadir J, melalui kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak mendatangi Mabes Polri dan mengungkap sejumlah kejanggalan.
Menurut Kamaruddin, penembakan yang terjadi di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan itu menyimpan banyak misteri dan kejanggalan.
Kamaruddin mengatakan Brigadir J yang merupakan sopir pribadi Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo sempat menghubungi pihak keluarga tujuh jam sebelum insiden berdarah terjadi.
"Jam 10 dia (Brigadir J, red) masih aktif komunikasi baik melalui telepon maupun WhatsApp kepada orang tuanya," kata Kamaruddin.
Lalu, pada pukul 17.00, pihak keluarga mencoba menghubungi Brigadir J, namun nomor telepon dan WA sudah tidak bisa dihubungi.
Lalu, pada pukul 23.30 WIB, keluarga mendapat berita duka bahwa anak kedua dari empat bersaudara itu telah meninggal dunia.
Kasus penembakan yang dialami Brigadir J berbuntut panjang. Irjen Ferdy Sambo bahkan harus dinonaktifkan dari jabatan Kadiv Propam Polri.
- Irjen Suyudi Ario Seto Resmi Jabat Kapolda Banten Gantikan Abdul Karim
- Hikmahbudhi Sebut Kerja Keras Kapolri dan Kadiv Propam Berhasil Pulihkan Citra Polri
- Turun ke Pelosok, Kadiv Propam Lihat Langsung TK Gratis Gagasan Anak Buahnya
- Soal Putusan Kasasi Ferdy Sambo, Mahfud MD: Mudah-mudahan Tidak Ada Kongkalikong Lagi
- Ini yang Terjadi saat Sidang Tertutup Perkara Ferdy Sambo di MA, Vonis Mati pun Berubah
- Bambang Ingatkan Polri Transparan soal Kematian Anggota Densus 88 Bripda IDF