Perjalanan Kasus Penembakan Brigadir J yang Berujung Penonaktifan Irjen Ferdy Sambo

Perjalanan Kasus Penembakan Brigadir J yang Berujung Penonaktifan Irjen Ferdy Sambo
Petinggi Polri yang dinonaktifkan dari jabatan Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo. Ilustrasi Foto : Ricardo/JPNN.com

Di hari berikutnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengungkapkan sosok lawan tembak Brigadir J yaitu Bharada RE.

Dalam peristiwa itu, lima tembakan Bharada RE memberondong tubuh Brigadir J. Sementara itu, tujuh tembakan Brigadir J meleset dan hanya melubangi tembok rumah Ferdy Sambo.

Budhi mengatakan Bharada RE adalah penembak nomor satu di Resimen I Pasukan Pelopor di jajaran Korps Brimob.

"Dia sebagai anggota tim penembak nomor satu, kelas satu di resimen pelopor," kata Budhi di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (12/7).

Pada hari itu juga, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk meluruskan berbagai isu liar di masyarakat yang muncul terkait insiden itu.

Timsus tersebut terdiri dari Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada.

Timsus itu kemudian menggelar konferensi pers pada Rabu (13/7) atau sehari setelah dibentuk.

Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto selaku ketua timsus menjelaskan arah yang akan dilakukan mereka untuk mengungkap perkara tersebut.

Kasus penembakan yang dialami Brigadir J berbuntut panjang. Irjen Ferdy Sambo bahkan harus dinonaktifkan dari jabatan Kadiv Propam Polri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News