Perjalanan Mengenang Tragedi Karbala

Perjalanan Mengenang Tragedi Karbala
Perjalanan Mengenang Tragedi Karbala
Dua makam itu sama-sama terletak di dalam masjid. Seperti makam Nabi Muhammad yang terletak di dalam Masjid Nabawi. Pengunjung tidak henti-hentinya ziarah.

Di Masjid Syekh Abdul Qadir Jailani, seusai salat Id, sebuah bendera hitam dengan tulisan Arab berwarna kuning emas diusung ke depan masjid. Ternyata, itulah bendera "kebangsaan" tarekat Naqsyabandiyah. Orang pun berebut menciuminya.

Pimpinan masjid itu, yang juga mursyid (pimpinan) tarekat Naqsyabandiyah Qadiriyah, adalah keturunan ke-17 Syekh Abdul Qadir Jailani. Masih muda, sekitar 35 tahun. Pagi itu, kami dijamu makan pagi khas Arab. Tentu diselingi diskusi mengenai tarekat Naqsyabandiyah.

Dia juga banyak bertanya mengenai pengikut tarekat tersebut di Indonesia. "Saya ingin ke Indonesia menemui mereka. Waktu ke Malaysia tahun lalu, saya ingin mampir ke Indonesia, tapi ada masalah visa," katanya. "Keluarga kami sering ke Malaysia. Ayah kami meninggal di Malaysia tahun lalu," tambahnya.

SUNNI berlebaran Minggu, Syiah keesokan harinya. Di Iraq, tidak ada gejolak atas perbedaan itu. Pemerintah tidak terlibat. Masing-masing golongan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News