Perjalanan Panjang Badai Keluarga Motivator Mario Teguh

Perjalanan Panjang Badai Keluarga Motivator Mario Teguh
Mario Teguh. Foto: Fedrik Tarigan/dok.JPNN.com

Gurunya pun memanggil mereka dengan nama tengah atau belakang. Hal yang sama berlanjut hingga kuliah. 

Tidak ada komunikasi dengan ayah, Kis pun berusaha menjalani hari-harinya dengan normal. Meski saat kecil sering sedih, seiring bertambah usia dia menerima takdir tersebut. Sedikit pun tidak ada kebencian kepada ayahnya. 

Posting-an Facebook

Mario Teguh adalah motivator ternama Indonesia. Nasihatnya tak hanya muncul di acara Kompas TV; Mario Teguh Golden Ways. 

Pria berusia 60 tahun itu juga rajin mengunggah posting-an di media sosial. Kebanyakan cinta dan keluarga. Satu posting-an bertanggal 29 Mei 2016 ’’membangunkan tidur’’ Kis.  

Audrey adalah anak pertama saya dan Marco adalah anak kedua saya. Saya tidak memiliki anak selain kedua anak muda itu. Kalau ada yang katanya anak saya, selain Audrey dan Marco, pasti ayahnya bukan saya dan ibunya bukan Ibu Linna. Begitu nukilan posting-an itu. Kis terkejut. ’’Lha, saya ini anaknya kok nggak diakui,’’ ujarnya. 

Menuntut Pengakuan 

Sejak itu, Kis mulai bersuara. Lewat media sosial, dia mempertanyakan sikap Mario Teguh itu. Puncaknya, pada 7 September lalu, dia diundang Deddy Corbuzier di acara Hitam Putih. 

ARIO Kiswinar Teguh muncul di hadapan publik demi mendapat pengakuan ayahnya. Hampir dua minggu, hingga kini  tidak jua menunjukkan titik terang. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News