Perjalanan Panjang Perempuan Saudi Menuju Kursi Pengemudi
jpnn.com - Hari ini pemerintah Arab Saudi resmi mencabut larangan perempuan mengemudi yang diterapkan sejak 1957. Sebuah langkah yang dianggap sebagai kemajuan bagi pemenuhan hak-hak perempuan di Negeri Petrodolar tersebut.
Selama berpuluh-puluh tahun larangan tersebut dikecam negara-negara barat dan organisasi HAM. Berikut deretan peristiwa penting dalam sejarah larangan mengemudi bagi perempuan di Arab Saudi. (sha/c17/ttg)
- Munculnya Larangan
Saudi menerapkan aturan syariat Islam yang sangat ketat. Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan larangan mengemudi sejak 1957.
- Perjuangan Para Aktivis
Pada 6 November 1990, sebanyak 47 perempuan Saudi mengemudi di jalanan Riyadh. Mereka menuntut agar perempuan diizinkan mengemudi. Itu adalah kali pertama ada perempuan yang mengemudi di jalanan Saudi. Mereka ditahan sehari dan paspornya disita. Sebagian aktivis tersebut akhirnya kehilangan pekerjaan. Gerakan kampanye di media sosial bertajuk Women2Drive juga terus digaungkan. Aktivis Manal Al Sharif pernah mengunggah video saat mengemudi di kota Khobar. Buntutnya, dia dipenjara. Pada 2014 Loujain Al Hathloul ditahan selama 73 hari karena mencoba mengemudi dari Uni Emirat Arab ke Saudi. Setahun sebelumnya, bloger dan aktivis Eman Al Nafjan juga merebut perhatian dunia internasional saat mengemudi di Riyadh. Banyak aktivis yang masih berada di balik jeruji besi.
Hari ini, Minggu (24/6), pemerintah Arab Saudi resmi mencabut larangan perempuan mengemudi yang diterapkan sejak 1957
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan