Perjanjian Batu Tulis, Ahok: Tergantung Pihak yang Lihat

Perjanjian Batu Tulis, Ahok: Tergantung Pihak yang Lihat
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat menandatangani Perjanjian Batu Tulis pada 16 Mei 2009, jelang Pilpres 2009. Terlihat ikut menyaksikan penandatanganan antara lain Puan Maharani, Pramono Anung dan Sabam Sirait. Foto: istimewa

jpnn.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta yang bernaung di Partai Gerindra, Basuki Purnama, enggan membahas perjanjian Batu Tulis tahun 2009 yang jadi isu politik hangat belakangan ini.

"Saya tidak tahu, belum pernah lihat itu," ujar Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (15/3). Basuki menjelaskan bahwa ada presepsi yang mengatakan PDI Perjuangan ingkar janji, dan itu hanyalah sebuah sudut pandang pihak tertentu dalam melihat realisasi perjanjian tersebut.

Namun, dirinya enggan menjelaskan dasar perjanjian Batu Tulis itu. "Tergantung dari pihak mana dilihat. Kalau dari Gerindra sendiri saya kan tidak pernah lihat rapat," tutup mantan politisi Partai Golkar itu.

Calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa dirinya dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memang pernah mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian yang kini dikenal sebagai Perjanjian Batu Tulis.

Ditandatangani keduanya pada 16 Mei 2009, perjanjian satu halaman berisi tujuh butir kesepakatan yang mengatur sejumlah hal berkaitan dengan pencalonan keduanya dalam Pilpres 2009.

Prabowo mengaku kecewa kepada Megawati bukan karena Mega tidak mencalonkan dirinya sebagai presiden pada tahun ini sebagaimana poin terakhir perjanjian itu. Melainkan karena Mega tidak pernah memberi kesempatan kepada dirinya untuk bertemu. (ald/jpnn)


Wakil Gubernur DKI Jakarta yang bernaung di Partai Gerindra, Basuki Purnama, enggan membahas perjanjian Batu Tulis tahun 2009 yang jadi isu politik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News