Perjuangan Aryanti R. Yacub Memimpin Ikatan Sindroma Down Indonesia
Dulu Sering Pingsan, Kini Jadi Inspirator Orang Lain
Rabu, 23 Juni 2010 – 07:07 WIB
Dia terharu dan bangga karena keterlibatannya dalam ISDI cukup membawa manfaat. Anak-anak down syndrome yang semula "tidak bisa apa-apa" kini punya aktivitas yang merangsang kreativitas.
Tetapi, perjuangan Aryanti mendirikan ISDI penuh cobaan. Dia harus jatuh bangun untuk menguatkan diri sebelum akhirnya eksis seperti sekarang.
Aryanti lalu menceritakan sejarah berdirinya ISDI. Ingatannya melayang pada 25 Februari 1990. Saat itu dia melahirkan putra ketiganya, Michael Rosihan Yacub. "Saat itu saya berusia 36 tahun. Ketika lahir, Michael seperti anak normal, tidak ada tanda-tanda khusus yang mengkhawatirkan. Dia mungil dan lucu," ujar perempuan 56 tahun itu lantas tersenyum.
Namun, menginjak usia 1 tahun, Michael mulai menunjukkan gejala aneh. "Kalau merangkak, Michael seperti ngesot. Kata teman saya yang tahu brain gym, anak yang normal tidak seperti itu. Dia bilang, mungkin ada kelainan dalam diri Michael," katanya.
Aryanti Rosihan Yacub boleh berbangga. Berkat kegigihan dan ketekunannya, anaknya yang menderita down syndrome kini menjadi remaja berprestasi. Organisasi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408