Perjuangan Aryanti R. Yacub Memimpin Ikatan Sindroma Down Indonesia
Dulu Sering Pingsan, Kini Jadi Inspirator Orang Lain
Rabu, 23 Juni 2010 – 07:07 WIB
Aryanti kemudian memasukkan Michael ke Sekolah Luar Biasa (SLB) C Tuna Grahita di Kemayoran, Jakarta. Dari sekolah itulah kemudian muncul ide untuk mendirikan sebuah perkumpulan bagi anak-anak penderita down syndrome. Tujuannya, menampung dan memberikan bekal hidup bagi anak-anak itu setelah lulus SLB. Akhirnya, pada 21 April 1999, terbentuklah ISDI. Aryanti ingin meneladani kegigihan yang ditunjukkan RA Kartini dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus itu.
Hingga kini, tercatat ada sekitar 250 anak down syndrome yang terdaftar sebagai anggota ISDI. "Terbanyak dari Jakarta. Kota-kota lain juga ada. Bahkan, ada yang dari Papua," sebutnya.
Menurut Aryanti, ISDI diarahkan untuk menjadi wadah bagi para orang tua yang memiliki anak down syndrome untuk berbagi cerita, berbagi pengalaman, dan saling menguatkan. Sebab, banyak orang tua yang bingung memperlakukan anak-anaknya yang mengalami kelainan itu.
"Apalagi, saat itu informasi mengenai down syndrome juga masih minim. Orang tua menjadi bingung dan takut. Akibatnya, anak-anak down syndrome lebih banyak terisolasi karena sering diejek," kenangnya.
Aryanti Rosihan Yacub boleh berbangga. Berkat kegigihan dan ketekunannya, anaknya yang menderita down syndrome kini menjadi remaja berprestasi. Organisasi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408