Perjuangan Aryanti R. Yacub Memimpin Ikatan Sindroma Down Indonesia
Dulu Sering Pingsan, Kini Jadi Inspirator Orang Lain
Rabu, 23 Juni 2010 – 07:07 WIB

Aryanti saat mendampingi anak-anak ISDI memainkan angklung di Plasa Senayan. Foto : Ahmad Baidhowi/JAWA POS
Karena itulah, ISDI kemudian diniatkan untuk menjadi wadah bagi para orang tua dan anak-anak down syndrome untuk menemukan komunitas berbagi dan bercerita. Bahkan, sejak Oktober 2009, ISDI memiliki Center of Hope di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
"Di Center of Hope, anak-anak bisa saling berinteraksi. Kami mengajarkan berbagai keterampilan hidup, mulai yang simpel seperti bagaimana ke kamar mandi, bagaimana membeli barang kebutuhan sehari-hari, hingga keterampilan khusus seperti membuat kue, menggambar, olahraga, dan bermain musik," ceritanya.
Aryanti mengatakan, dengan IQ yang rata-rata 35, anak-anak down syndrome memang membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar. Misalnya, untuk bisa bermain angklung, mereka memerlukan waktu lebih dari 3 tahun. Meski begitu, pencapaian itu merupakan prestasi yang menggembirakan.
Di kalangan komunitas orang tua yang memiliki anak down syndrome, Aryanti kini banyak memberikan inspirasi. Itu tak lain karena kegigihannya merawat Michael yang kini berusia 20 tahun. Berkat ketekunannya itu, Michael tumbuh menjadi remaja berprestasi. Pada 2001?2003, Michael merebut medali emas pada lomba lari 100 meter dalam Pekan Olahraga Penyandang Cacat Daerah (porcada) Tingkat DKI. Pada 2003, Michael mengikuti Special Olympics World Summer Games XI di Dublin, Irlandia. Hasilnya, dia meraih medali emas pada lomba lari 50 meter.
Aryanti Rosihan Yacub boleh berbangga. Berkat kegigihan dan ketekunannya, anaknya yang menderita down syndrome kini menjadi remaja berprestasi. Organisasi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu