Perjuangan Bidan-Bidan Inspiratif Melawan Kuatnya Tradisi Lokal
Simulasi Bakar Tegaskan Risiko Panggang Api
Rabu, 21 Desember 2011 – 08:38 WIB
Selain itu, ibu yang baru melahirkan wajib menjalankan tradisi unik. Yakni, hanya boleh makan nasi putih dan kecap asin. Tidak boleh makan sayur, ikan, atau minum susu.
Menghapus tradisi leluhur tersebut menjadi tugas berat bagi Meiriyastuti. Dia pun melakukan sosialisasi lewat berbagai forum. Misalnya, rapat desa maupun acara pengajian. "Risiko yang paling tinggi adalah bayi mengalami hipotermia atau kedinginan," terang dia.
Di awal perjuangannya, Meiriyastuti mendapat banyak protes dari para dukun bayi setempat. Bahkan, ada seorang dukun bayi yang secara terang-terangan menghardik Meiriyastuti di tengah forum pengajian.
Hal itu tak membuat Meiriyastuti keder. Setelah Meiriyastuti berhasil meluluhkan hati masyarakat, dukun yang kuat menggenggam tradisi lokal itu justru lengket ke Meiriyastuti.
Tugas para bidan, terutama di daerah pelosok, tidak semudah yang dibayangkan. Selain medan yang sulit, hambatan lain adalah kuatnya tradisi lokal
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408