Perjuangan Diplomasi Haji Agus Salim Diangkat ke Layar Lebar
jpnn.com - Petualangan dan perjuangan Haji Agus Salim di meja diplomasi dalam mencari pengakuan de jure atas kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di angkat ke layar lebar.
Mengambil setting pada tahun 1947 film tersebut berjudul Moonrise Over Egypt "Film Moonrise Over Egypt ini mungkin film pertama yang mengangkat tema mengenai diplomasi untuk memperjuangkan kemerdekaan RI," kata Amir Sambodo, produser Moonrise Over Egypt
Disutradarai Pandu Adiputra, film ini dibintangi aktor dan aktris berbakat mereka diantaranya Pritt Timothy (Agus Salim), Vikri Rahmat (AR Baswedan), Satria Mulia (H.M. Rasjidi), Ganda (Natsir Pamuntjak), Reza Anugrah (Zain Hasan), Bhisma Wijaya (Hisyam) dan Ina Marika (Zahra).
"Film ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi penonton,” katanya.
Tak hanya menghadirkan Haji Agus Salim yang saat itu sebagai wakil menteri luar negeri RI, film garapan rumah produksi PT Tiga Visi Selaras Film ini mengangkat kisah tiga tokoh lainya, yakni Abdurrahman Baswedan (wakil menteri penerangan), Mohammad Rasjidi (sekjen Departemen Agama), serta Nazir Datuk Sutan Pamuntjak (pejabat Departemen Luar Negeri).
Keempatnya pada April 1947 dikirim oleh Presiden Soekarno ke Mesir untuk memperoleh pengakuan kedaulatan atas Republik Indonesia dari Mesir dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Pengakuan kedaulatan dari negara-negara asing sangat penting bagi Republik Indonesia yang baru memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945. Karena hal tersebut menjadi syarat berdirinya suatu negara, disamping memiliki pemimpin, rakyat, dan wilayah.
"Karena itulah kisah para delegasi ini layak untuk diketahui oleh masyarakat,” ujarnya.
Petualangan dan perjuangan Haji Agus Salim di meja diplomasi di angkat ke layar lebar
- Denny Sumargo Menyesal Datangi Rumah Farhat Abbas, Ini Sebabnya
- Legawa Dipolisikan, Novi Fokus Bujuk Agus Lanjutkan Pengobatan
- Agus Salim Pemimpin Rakyat, Sebuah Catatan
- Catatan tentang Peran Kakek Anies Baswedan Melobi Negara Lain Mengakui Kemerdekaan RI
- Cendikiawan Muhammadiyah: Pemimpin Dikenal dengan Gagasannya, Bukan Kemewahannya
- Penjelasan Suradi Perihal ‘Panggung Demokrasi 1921: Agus Salim vs Semaoen’