Perjuangan Elly Diana Mamesah dan Feri Andriana Gembleng Atlet SOIna

Latihan Serius, si Anak Tiba-Tiba Lari Tunggang Langgang

Perjuangan Elly Diana Mamesah dan Feri Andriana Gembleng Atlet SOIna
Elly Diana Mamesah dan Feri Andriana. Foto: JPPhoto
Elly menerangkan, menjadi pelatih SOIna harus siap untuk tidak dibayar alias sebatas volunter. Karena itu, peraih gelar magister pendidikan olahraga dari UNJ tersebut selama ini terus berusaha menjaga hatinya agar tidak luntur dan kendur dengan statusnya yang "hanya" relawan. "Ada kepuasan tersendiri di hati ketika bisa memberikan arti sekecil apa pun kepada anak-anak spesial itu," tutur Elly.

Feri, yang ditunjuk sebagai ketua pelatih kontingen Indonesia, menambahkan, perbedaan melatih atlet normal dan atlet berkebutuhan khusus terletak pada reaksi yang ditimbulkan. Bila atlet normal bisa memberi apresiasi secara langsung terhadap kerja keras pelatih, atlet berkebutuhan khusus tidak.

"Meski kami capek dan kesal pun, mereka cuek saja. Bahkan, mereka juga tidak bisa secara spontan mengatakan terima kasih atas latihannya," ujar guru olahraga SMK Tirta Sari dan SMP Advent Jakarta itu.

Kendati begitu, Feri tetap tidak bisa meninggalkan anak-anak tersebut. Dia telanjur mencintai profesi tambahan sebagai pelatih di SOIna. Dia melatih para atlet berkebutuhan khusus sejak 2005.

Menjadi pelatih atlet Special Olympics Indonesia (SOIna) bukan pekerjaan gampang. Tidak hanya butuh kepandaian, pelatih harus memiliki stok kesabaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News