Perjuangan Elly Diana Mamesah dan Feri Andriana Gembleng Atlet SOIna
Latihan Serius, si Anak Tiba-Tiba Lari Tunggang Langgang
Minggu, 17 Februari 2013 – 22:00 WIB
Elly menerangkan, menjadi pelatih SOIna harus siap untuk tidak dibayar alias sebatas volunter. Karena itu, peraih gelar magister pendidikan olahraga dari UNJ tersebut selama ini terus berusaha menjaga hatinya agar tidak luntur dan kendur dengan statusnya yang "hanya" relawan. "Ada kepuasan tersendiri di hati ketika bisa memberikan arti sekecil apa pun kepada anak-anak spesial itu," tutur Elly.
Feri, yang ditunjuk sebagai ketua pelatih kontingen Indonesia, menambahkan, perbedaan melatih atlet normal dan atlet berkebutuhan khusus terletak pada reaksi yang ditimbulkan. Bila atlet normal bisa memberi apresiasi secara langsung terhadap kerja keras pelatih, atlet berkebutuhan khusus tidak.
"Meski kami capek dan kesal pun, mereka cuek saja. Bahkan, mereka juga tidak bisa secara spontan mengatakan terima kasih atas latihannya," ujar guru olahraga SMK Tirta Sari dan SMP Advent Jakarta itu.
Kendati begitu, Feri tetap tidak bisa meninggalkan anak-anak tersebut. Dia telanjur mencintai profesi tambahan sebagai pelatih di SOIna. Dia melatih para atlet berkebutuhan khusus sejak 2005.
Menjadi pelatih atlet Special Olympics Indonesia (SOIna) bukan pekerjaan gampang. Tidak hanya butuh kepandaian, pelatih harus memiliki stok kesabaran
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara