Perjuangan Hussein dan Natasha Jadi Peserta The Amazing Race Asia
Putuskan Keluar dari Pekerjaan, Ayah Tak Berkeberatan
Selasa, 28 September 2010 – 08:08 WIB
Tapi, bagi Tasha, panggilan Natasha, kompetisi tersebut merupakan mimpi yang akhirnya terwujud. Dia memang suka bertualang dan gemar akan tantangan. Keinginannya mengikuti lomba menggebu-gebu begitu The Amazing Race versi Asia mulai diadakan pada 2007. "Begitu ada TARA, saya langsung berniat ikut. But, I"m not qualified yet at that time. Saat itu saya belum 21 tahun," ucap gadis manis yang pernah tinggal di Kanada hingga usia 12 tahun tersebut.
Hussein menjelaskan bahwa dirinya memang suka bertualang sejak muda. Ketika berusia 22 tahun, bersama teman-teman pencinta alam internasional dia menaklukkan gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro. Sejak kecil, orang tuanya kerap berpindah dari satu negara ke negara lain. Dia pernah merasakan bangku SD di Sacred Heart Catholic School di Peking, Tiongkok. Tapi, kemudian dia mendapatkan gelar sarjana dari University of Maryland, AS, di bidang agricultural engineering.
Pria yang berprofesi sebagai konsultan bidang jasa komoditas skala internasional tersebut membiasakan Tasha beraktivitas outdoor sejak kecil. Tasha kemudian memiliki hobi yang sama dengan ayahnya. "Di antara empat anak papa, saya yang paling dekat. Kami sering berdiskusi dan berdebat kalau nonton berita," terang runner-up II None Jakarta 2007 tersebut.
Namun, setelah Tasha beranjak dewasa, mereka jarang menghabiskan waktu bersama. Hussein sibuk dengan pekerjaannya. Begitu juga Tasha. Penari tradisional itu kerap diundang untuk tampil di berbagai negara. Tapi, ketika lulusan Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Dr Moestopo tersebut mengajak ayahnya mengikuti TARA 2010, Hussein langsung setuju.
Hussein Baron Sutadisastra dan putrinya, Natasha, menjadi salah satu wakil Indonesia dalam kompetisi perjalanan keliling dunia, The Amazing Race
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408