Perjuangan Johan S. Mansjur Menyosialisasikan Kedokteran Nuklir

26 Tahun Kampanye Nuklir Keliling Tanah Air

Perjuangan Johan S. Mansjur Menyosialisasikan Kedokteran Nuklir
Prof DR dr Johan S. Mansjur di ruang kerjanya di RSHS, Bandung. Foto : Dinarsa Kurniawan/Jawa Pos
Nuklir tidak melulu bom. Energi luar biasa itu juga bisa diaplikasikan untuk dunia kedokteran. Misalnya, yang dikembangkan Bagian Kedokteran Nuklir RS Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Salah seorang perintisnya adalah Prof DR dr Johan S. Mansjur SpPD-KEMD SpKN.

M. DINARSA KURNIAWAN, Bandung

BAGIAN Kedokteran Nuklir RSHS berada di salah satu sudut rumah sakit yang berlokasi di kawasan Pasteur, Bandung, tersebut. Bangunannya terdiri atas dua lantai. Rabu lalu (18/1) suasana di sana cukup ramai. Beberapa orang antre di lobi untuk bisa mendapat pengobatan atau berkonsultasi.

Para pasien itu tidak hanya berasal dari Bandung dan sekitarnya. Ada juga yang berasal dari luar Jawa. "Ya, kalau di daerah setempat tidak bisa ditangani, larinya ke sini," ungkap Prof DR dr Johan S. Mansjur SpPD-KEMD SpKN, konsultan di Bagian Kedokteran Nuklir RSHS, kepada Jawa Pos.

Johan mengatakan, RSHS merupakan pusat rujukan nasional pelayanan kedokteran nuklir dan satu-satunya pusat pendidikan spesialis kedokteran nuklir di Indonesia. Boleh dibilang fasilitas itu adalah satu-satu yang masih survive dan konsisten memberikan pelayanan di bidang kedokteran nuklir.

Nuklir tidak melulu bom. Energi luar biasa itu juga bisa diaplikasikan untuk dunia kedokteran. Misalnya, yang dikembangkan Bagian Kedokteran Nuklir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News