Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT

Anggota Hanya Bawa Amplop Berisi Rp 25 Ribu

Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
Setelah menenggak air mineral yang dia simpan dalam tas jinjing, John menceritakan perjalanannya menciptakan arisan kuliah itu. Dia menuturkan, di tanah kelahirannya ada budaya leluhur yang disebut Tu'u. Budaya itu digelar setiap ada warga setempat yang meninggal. Tu'u juga dilakukan setiap ada pasangan yang menikah.

 

Tradisi yang turun-temurun itu, menurut John, adalah lingkaran setan yang membelit atau menghambat warga Pulau Rote untuk maju di bidang pendidikan. Sebab, budaya tersebut dilaksanakan dengan menghambur-hamburkan uang. Upacara Tu'u kematian, misalnya, dilakukan dengan menyembelih puluhan sapi.

Upacara itu digelar berminggu-minggu. Ongkos yang dikeluarkan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Begitu pula halnya dengan upacara Tu'u untuk pernikahan. Pria kelahiran Rote, 26 Januari 1963, itu menceritakan, banyak warga yang rela menjual tanah dan harta yang lain untuk menggelar pesta mewah.

Dia menambahkan, sistem pada upacara itu hampir sama dengan upacara pernikahan di Jawa. Yaitu, setiap orang harus memberikan amplop. Sebagai gantinya, pihak tuan rumah juga akhirnya berutang kepada si pemberi amplop itu ketika dia menggelar upacara serupa. "Di sinilah yang saya sebut Tu'u itu seperti lingkaran setan," ucap pria yang dikukuhkan sebagai kepala suku pada 7 Juli 2003 itu.

 

Arisan yang digagas Johanes B. Ndolu ini tergolong unik. Tuan rumah arisan adalah keluarga yang kesulitan membiayai anaknya meneruskan pendidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News